.webp)
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAB BAHASA
Keberadaan fasilitas pendidikan bagi sekolah yang bertaraf internasional maupun rintisan internasional merupakan sesuatu yang lumrah. Tidak terkecuali bagi pihak universitas yang terakreditasi baik, juga sangat membutuhkan fasilitas pendidikan. Salah satu fasilitas pendidikan yang wajib dimiliki oleh sekolah tersebut adalah laboratorium bahasa. Dengan adanya laboratorium bahasa, diharapkan para siswa/mahasiswa dapat secara aktif mengembangkan kemampuan berbicara dalam bahasa asing sesuai dengan tujuan pembelajaran itu.
Banyaknya fasilitas lab bahasa yang dibutuhkan oleh sekolah atau universitas berbanding lurus dengan banyaknya jumlah peserta didik. Terkadang fasilitas lab bahasa yang ada tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan akan penggunaan lab bahasa yang meningkat. Hal ini tentu cukup memprihatinkan. Banyak sekolah yang mengorbankan kelas rendah untuk mempelajari bahasa, dikarenakan tidak cukup waktu untuk menggunakan lab bahasa. Dengan jumlah yang cukup banyak, seorang laboran atau guru bahasa harus benar-benar mengatur tingkat efektivitas penggunaan lab bahasa. Itu pun jika dipaksakan akan memberikan efek kurang baik bagi kemampuan lab bahasa tersebut.
Untuk efektivitas penggunaan lab bahasa, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
Patut diperhitungkan beban lab bahasa yang terus menerus digunakan dalam hari efektif pembelajaran.
Secara matematis, kita dapat menghitung beban kelas yang dapat ditangani oleh sebuah lab bahasa setiap minggunya. Misalkan jika dalam satu minggu itu terdapat 45 jam pelajaran, dan jatah penggunaan lab bahasa hanya 2 jam pelajaran, berarti terdapat 23 kali penggunaan lab bahasa. Lalu jika dibagi 3 kelas (kelas 7,8, dan 9), maka jumlah kelas yang dapat ditangani oleh 1 lab bahasa setiap minggunya 7 – 8 kelas. Jika di sekolah tersebut memiliki jumlah subkelas diatas 8 kelas, maka beban penggunaan lab bahasa sudah melebihi kapasitasnya. Perlu diperhatikan, penggunaan lab bahasa seperti ini adalah nonstop setiap hari, tanpa jeda.
Hal semacam ini tentu berdampak kepada penurunan kemampuan lab bahasa dan proses perawatannya. Bayangkan jika pada suatu waktu lab bahasa tersebut perlu diadakan perbaikan, maka otomatis pembelajaran bahasa dengan lab bahasa berhenti.
Hal ini tentunya berbeda jika sekolah memiliki lab bahasa yang lain. Maka hal ini dapat berdampak pada rotasi penggunaan lab bahasa dan mampu merawat lab bahasa dengan baik.
Bagi pihak sekolah yang memiliki dana berlebih, pengadaan lab bahasa perlu menjadi perhatian dalam rangka meningkatkan kemampuan siswanya terutama dalam penguasaan bahasa asing. Selain it, pihak sekolah juga dapat melakukan upgrade sistem lab bahasanya yang lama kepada jenis yang baru, dalam rangka meningkatkan kemampuan sekolah mencapai kemajuan teknologi dan menambah penilaian terhadap fasilitas yang baik di sekolah.