.webp)
Saat ini laboratorium bahasa sudah berkembang dengan cepat. Jika dahulu kita masih mengenal laboratorium bahasa konvensional yang masih menggunakan tombol on-off, sekarang kita sudah mengenal lab bahasa yang menggunakan sistem multimedia dan sistem base software. Penggunaaan lab bahasapun sudah semakin meningkat. Saat ini sudah banyak sekolah mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi yang memiki fasilitas laboratorium bahasa di instansi pendidikannya. Hal ini dilakukan karena memang besarnya tuntutan akan meningkatnya kualitas penguasaan bahasa asing.
Dengan semakin meningkatnya teknologi pada laboratorium bahasa, maka penggunaan fasilitas yang diberikanpun juga harus dilakukan dengan semaksimal mungkin. Namun pada kenyataannya,labaratorium bahasa belum dapat difungsikan secara maksimal. Bahkan banyak diantaranya yang dibiarkan menganggur begitu saja oleh karena persoalan ketidakmampuan instruktur dalam mengoperasikannya.
Untuk membantu mengatasi kendala tersebut, perlu dijelaskan tentang beberapa model pemanfaatan laboratorium bahasa sebagai alternatif pembelajaran bahasa di laboratorium bahasa. Model pembelajaran yang menarik akan membuat peserta didik bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
Cara klasik penggunaan piranti laboratorium bagi pembelajaran bahasa asing adalah untuk pembelajaran Listening yang dapat diintegrasikan dengan Speaking, Writing, maupun Reading. Sasaran yang mesti dicapai dengan penggunaan laboratorium bahasa di sini adalah agar peserta dapat mendengar, melihat, mengamati, dan memahami bagaimana penutur asli menggunakan bahasa asing itu dalam berbagai situasi yang berbeda-beda. Untuk mencapai sasaran itu pengajar perlu menyiapkan kaset atau VCD yang berisi rekaman suara maupun gambar penutur asli. Adapun teknik penyajian materi tersebut dapat dilakukan dengan beberapa macam tindakan sebagai berikut :
Bagian yang tidak kalah pentingnya dalam proses pembelajaran adalah evaluasi. Bagi lab bahasa yang dilengkapi dengan fasilitas Quiz Evaluator, kegiatan evaluasi pembelajaran dapat dipaketkan dengan kegiatan pembelajaran. Tujuannya adalah memudahkan peserta didik dan guru dalam melakukan penilaian setelah selesai menyampaikan atau menerima materi pembelajaran. Perpaduan kegiatan yang tidak bersifat monoton pada pembelajaran bahasa asing dapat meningkatkan ketertarikan peserta didik terhadap materi yang disampaikan.
Selain untuk kegiatan pembelajaran lab bahasa di atas, tidak menutup kemungkinan pemanfaatan lab bahasa untuk pelajaran selain bahasa asing. Pada lab bahasa terlebih yang bersifat multimedia, sangat dapat dipergunakan untuk menayangkan materi-materi pelajaran lain, seperti matematika, biologi, kimia, fisika atau lainnya yang berbahasa asing. Hal ini tentu saja akan memberikan suasana lain yang lebih menyenangkan bagi peserta didik untuk lebih bersemangat dalam mempelajari bahasa asing sekaligus meningkatkan pengetahuannya terhadap materi tersebut.
dengan mengetahui model-model dan jenis-jenis pembelajaran yang ada pada laboratorium bahasa, diharapkan penggunaan lab bahasa dapat dilakukan dengan semaksimal mungkin. Sehingga fasilitas yang ada pada lab bahasa tidak terbuang sia-sia dan pengguna dapat merasakan kecanggihan laboratorium bahasa yang sesungguhnya.